News

🕯️ Tokoh Melayu yang Menggugah Jiwa: Cahaya dari Pesisir Bernama Hj. Jufrida, S.E.

Di tengah gelombang zaman yang kadang menenggelamkan nilai-nilai lama, masih ada tokoh yang memilih berdiri pada batu karang adat yang kokoh. Seorang perempuan, tidak dengan teriak, tapi dengan tindak. Tidak dengan sorak, tapi dengan nurani. Namanya: Hj. Jufrida, S.E. — sosok yang oleh banyak orang mungkin disebut politisi, tetapi bagi masyarakat pesisir Melayu, ia adalah penjaga marwah negeri.

KJJUB GUNCANG RIAU! Dari Desa Anak Kamal hingga Kota Dumai, Bara Koperasi Menyala di Tanah Melayu

Riau, Juli 2025 — Di tengah ketimpangan ekonomi dan derasnya arus pasar bebas, Koperasi Jasa Jaringan Usaha Bersama  (KJJUB) Indonesia tampil sebagai kekuatan alternatif rakyat. Dalam hitungan pekan, tiga momentum besar mengguncang Riau: penguatan struktur organisasi, kerja sama Rp350 miliar untuk petani, dan konsolidasi ide usaha rakyat di Dumai.



🔰 1. Petaka Diserahkan, Struktur Diperkuat

Awal Juni, Ir. Gati Pitoyo, Sekretaris Umum KJJUBI Indonesia, menyerahkan Petaka Organisasi kepada pengurus KJJUB Provinsi Riau yang kini dipimpin Miswan. Acara ini menandai pengukuhan jaringan resmi KJJUBI di Bumi Lancang Kuning.

Miswan langsung membangun kepengurusan daerah, menghidupkan gerakan dari akar rumput. Struktur diperkuat, dan barisan perjuangan pun dirapikan.

“Kami hadir bukan bawa wacana, tapi bawa sistem. Rakyat butuh alat perjuangan nyata,” ujar Ir. Gati Pitoyo.


💥 2. MOU Rp350 Miliar: Revolusi Sunyi dari Anak Kamal

Puncaknya terjadi pada 27 Juni 2025, saat Ibu Hj. Juhariyah, Pendiri KJJUB, memimpin langsung penandatanganan MOU Rp350 miliar dengan KJJUBI Kabupaten Meranti yang diwakili Bapak Mastowi, Kepala Desa Anak Kamal.

Lahan seluas 903 Ha perhutanan sosial akan dikelola untuk budidaya Kenaf—tanaman ekspor bernilai tinggi. Dana besar ini juga mencakup pembangunan pabrik mini pengolahan, sarana produksi, dan pelatihan petani.

“Di kantor sederhana ini, lahir pemikiran besar untuk memuliakan petani,” ucap Suriyanto, Ketua KJJUB Kota Dumai, yang hadir menyaksikan.


🤝 Model Kemitraan Petani-Koperasi

Kerja sama ini mencakup:

  • Penyediaan modal dan sarana pertanian
  • Pendampingan dan pelatihan teknologi
  • Akses pasar lokal hingga ekspor
  • Penguatan kelembagaan kelompok tani

Dampaknya nyata: biaya produksi turun, pendapatan naik, koperasi tumbuh, dan ekonomi rakyat bangkit dari bawah.


⚙️ 3. Kota Dumai Bergerak! Rapat Perdana Penuh Gairah

Tak ingin tinggal diam, KJJUB Kota Dumai menggelar rapat perdana pada 6 Juli 2025 di Jalan Meranti Laut, Dumai Barat, menyusul turunnya SK Nomor 47/SK-Peng/PP-KJJUBI/I/2025 dari pusat.

Dipimpin Suriyanto, SP dan Sekretaris Afrianto Kurniawan, SH, rapat ini membahas peluang-peluang usaha rakyat:

  • Pertanian terpadu
  • Gudang dan logistik
  • Ekspor–impor
  • Perikanan & listrik masuk desa
  • Pengolahan limbah pabrik & rumah tangga

“Ide dan gagasan akan dikaji dan dituangkan dalam proposal terstruktur. Kalau perlu kita presentasikan lewat proyektor,” ujar Afrianto.

Rapat juga menjadi ajang konsolidasi menyambut kunjungan tujuh pengurus pusat KJJUB ke Dumai minggu depan. Sebuah sinyal kuat: Dumai siap jadi simpul gerakan koperasi di pesisir timur Riau.


🌍 Dari Rakyat, Oleh Rakyat, untuk Rakyat

Tiga peristiwa ini menunjukkan satu hal: koperasi bisa jadi gerakan besar bila dikelola dengan akhlak, semangat, dan visi kebangsaan. KJJUB telah membuktikan bahwa:

“Koperasi bukan sekadar alat usaha—tapi alat perjuangan.”
“Petani bukan lagi objek bantuan—mereka subjek pembangunan.”
“Dan kantor kecil bisa melahirkan revolusi besar.”


📍 Laporan Khusus – Tim Bayang Bayang Anak Negeri
📷 Liputan lapangan: Dumai, Meranti, Kampar, Pekanbaru
🗓️ Juli 2025

 

ditulis Oleh  Iwang , Tim Kreatif  Bayang Bayang Anak Negeri

Foto by Iwan Nst

Gamal Abdul Nasir: Cendekia Melayu Penjaga Marwah Umat

Gamal Abdul Nasir: Cendekia Melayu Penjaga Marwah Umat

Di bumi Lancang Kuning yang harum oleh jejak ulama dan pantun, seorang lelaki berjalan dengan tenang—namun tapaknya meninggalkan bekas yang dalam di hati umat. Ia tak menggenggam kekuasaan, tapi dihormati. Ia tak mengejar pujian, namun dicintai. Ia adalah Dr. (Ir.) H. Gamal Abdul Nasir, MM—seorang anak Melayu, sekaligus penjaga marwah agama dan budaya.

Mengenang Prestasi Alfala, Jalan Sunyi di Temasya Pantun Melayu Serumpun

 Dumai -   Tidak semua prestasi dirayakan dengan gemuruh tepuk tangan. Sebagian hanya menjadi jejak sunyi yang ditinggalkan seseorang yang bekerja dengan hati. Begitulah kiranya kisah Alfala, seorang seniman  Melayu yang kiprahnya  banyak terdengar di luar negeri  Pada tahun 2014, Alpala menjejakkan kaki di Melaka, Malaysia, dengan keyakinan di dada, ia menjadi salah satu utusan Indonesia dalam Temasya Pantun Melayu Serumpun, sebuah ajang kebudayaan yang mempertemukan pemantun dari seantero Dunia Melayu Dunia Islam.

✨ FPK Provinsi Riau Sambangi Dumai Menguatkan Sinergi Pembauran Kebangsaan, Merawat Harmoni Multikultural

📍 Kota Dumai | 24–25 Juni 2025

DUMAI – Dalam semangat mempererat kebersamaan lintas etnis dan memperkuat nilai-nilai kebangsaan, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Riau melaksanakan kunjungan kerja ke Kota Dumai pada 24–25 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda strategis konsolidasi antarwilayah guna menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat yang beragam.

Bab 5: Jika Ada Karunia untukku di Akhirat… Berikanlah untuk Ayah dan Ibuku

Apa Pun Karunia-Mu untukku di Akhirat, Persembahkan untuk Ayah dan Ibuku

Bab 5: Jika Ada Karunia untukku di Akhirat… Berikanlah untuk Ayah dan Ibuku

Kala malam berselimut pilu,
Langit diam tak bersuara satu.
Kupanggil nama dalam sujud syahdu,
Ayah dan ibu di dasar kalbu.
Apa pun karunia dari Tuhanku,
Tak ingin aku menyimpannya dulu,
Kuserahkan semua untuk mereka yang aku rindu.

Saat Tokoh Melayu Saling Menguatkan: Warisan Menjelma Jadi Peradaban - KOMITE MELAYU BERSATU DUMAI

"Tatkala akar saling mencengkeram tanah, pohon pun menjulang tak gentar diterpa badai."

Demikianlah hakikat warisan Melayu — bukan sekadar peninggalan sejarah yang diam dan usang, melainkan suatu denyut hidup yang terus bernafas dalam jiwa para pewarisnya. Dan pewaris sejati itu adalah tokoh-tokohnya: para nakhoda peradaban, pemangku adat, pemikir bangsa, dan penjaga marwah di batas waktu.

🕊️ Tokoh Melayu: Hidup, Berjasa, Tapi Tak Masyhur

Di tengah masyarakat kita hari ini, masih banyak tokoh Melayu yang hidup dan berkarya — meninggalkan jejak dalam budaya, pendidikan, dakwah, dan kepemimpinan.

Namun sayangnya, nama-nama mereka jarang terdengar.
Tidak terliput media, tidak disebut di podium, bahkan tidak dikenali di kampung sendiri.

Mereka ada — tapi tak dimasyhurkan.
Berjasa — tapi tak dipuja.

🌿 Sudah waktunya kita menghargai tokoh selagi mereka masih hidup,
Bukan hanya setelah mereka tiada.

Load More That is All
🏠 Home