Gamal Abdul Nasir: Cendekia Melayu Penjaga Marwah Umat

Gamal Abdul Nasir: Cendekia Melayu Penjaga Marwah Umat

Di bumi Lancang Kuning yang harum oleh jejak ulama dan pantun, seorang lelaki berjalan dengan tenang—namun tapaknya meninggalkan bekas yang dalam di hati umat. Ia tak menggenggam kekuasaan, tapi dihormati. Ia tak mengejar pujian, namun dicintai. Ia adalah Dr. (Ir.) H. Gamal Abdul Nasir, MM—seorang anak Melayu, sekaligus penjaga marwah agama dan budaya.




Lahir dari Tanah Bertuah, Tumbuh Menjadi Pelita

Gamal bukan sekadar nama. Ia adalah jiwa yang disulam dari nilai-nilai luhur Melayu: adat bersendi syarak, syarak bersendi Kitabullah. Ia belajar bukan hanya dari buku dan bangku kuliah, tapi dari denyut nadi kampung, dari zikir subuh ayahnya, dari senyum para guru yang bersahaja. Darah dakwah mengalir dalam dirinya. Tapi lebih dari itu, ia memilih menjadi pelayan umat, bukan sekadar pemimpin.


Jejak Biografi Singkat

  • Nama: Dr. (Ir.) H. Gamal Abdul Nasir, MM
  • Tempat Lahir: Pekanbaru, Riau
  • Pendidikan:
    • S‑1 Teknik Sipil, Universitas Islam Riau
    • S‑2 Magister Manajemen, Universitas Riau
    • S‑3 Ilmu Manajemen, Universitas Negeri Padang
  • Aktivitas:
    • Ketua PW PERTI Riau (Februari 2023 – )
    • Ketua Panitia Seminar Internasional & Muzakarah PERTI, Pekanbaru (22–24 April 2025)
    • Direktur Eksekutif LP3N, memfasilitasi pengukuhan Ustadz Abdul Somad sebagai Direktur LP3N  
    • Penggagas KTA e‑Money BRK Syariah bagi pengurus PERTI Riau (Agustus 2023) 
    • Narasumber rutin dalam seminar keumatan dan penguatan lembaga Islam

PERTI dan Napas Perjuangan

Sebagai Ketua PERTI Riau, Dr. Gamal Abdul Nasir tidak sekadar memegang jabatan—ia menghidupkan kembali ruh perjuangan organisasi. Ia membawa PERTI kembali ke jalur utamanya: pendidikan dan dakwah, sekaligus membuka ruang-ruang baru untuk inovasi dan kolaborasi.

Salah satu langkah pentingnya adalah memimpin pelaksanaan Seminar Internasional dan Muzakarah Pendidikan bersama LP3N di Pekanbaru, bertema: “Revitalisasi Pendidikan PERTI: Istiqomah & Adaptif.” Acara bergengsi ini dibuka langsung oleh Menteri Agama Prof. Dr. Nasaruddin Umar, serta dihadiri oleh Gubernur Riau, Ketua Umum PERTI Pusat, Ustadz Abdul Somad (UAS), dan para alumni pesantren se-Nusantara.

PERTI (Persatuan Tarbiyah Islamiyah) sendiri adalah organisasi Islam warisan para ulama Nusantara yang sejak awal berdirinya menekankan pentingnya pendidikan dan dakwah. Di tangan Gamal, PERTI kembali menjadi segar dan relevan dengan zaman, tanpa kehilangan akar perjuangan. Ia menjadikannya rumah besar silaturahim—tempat bertemunya ulama, cendekiawan, dan generasi muda dalam satu napas: membangun umat dengan ilmu dan akhlak.




LP3N dan Kolaborasi Strategis

Dalam perannya sebagai Direktur Eksekutif LP3N (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Nusantara), Dr. Gamal Abdul Nasir merancang berbagai program strategis untuk membina umat melalui pendekatan pendidikan, pelatihan profesi, dan literasi Islam berbasis masyarakat. Salah satu inisiatif penting yang ia fasilitasi adalah pengukuhan Ustadz Abdul Somad (UAS) sebagai Direktur LP3N Nasional pada 23 April 2025 di Gedung BRK Syariah, Pekanbaru.

Tak hanya itu, Gamal juga mendorong modernisasi sistem kelembagaan Islam melalui inovasi keuangan, seperti penggunaan kartu keanggotaan berbasis e-Money dari BRK Syariah, yang menjadi simbol transparansi dan efisiensi dalam operasional organisasi PERTI.


Dakwahnya Bukan Hanya Lisan, Tapi Pelukan

Gamal tak suka membentak dari mimbar. Ia lebih memilih membelai jiwa umat. Dakwahnya bukan untuk menaklukkan, tapi menyentuh. Masjid baginya bukan bangunan kosong, tapi taman hati tempat cinta tumbuh dan harapan dipupuk—didukung dengan program pendidikan Madrasah Tarbiyah, UMKM keumatan, dan ragam sosial yang relevan.




Melayu yang Menyatu dengan Zaman

Dalam balutan Melayu, ia tak gagap menghadapi teknologi. Ia bicara tentang aplikasi masjid, keuangan umat, karakter anak muda. Kolaborasinya dengan BRK Syariah dan gagasan e‑Money menunjukkan komitmennya dalam mengintegrasikan sistem syariah ke ranah digital.


Doa yang Menjadi Jalan

Saat malam turun, Gamal bukan sibuk menghitung pujian—tapi memohon agar langkahnya tak disesatkan riya. Ia bekerja dalam diam, berdoa dalam rindu. Umat tahu dirinya tidak sedang mengejar dunia, melainkan menanam kebaikan menuju akhirat.


Penutup: Pelita yang Membimbing Bukan Membakar

Jika ada nama yang menjembatani ulama dan rakyat, warisan dan kemajuan—maka Gamal Abdul Nasir adalah jawaban lembut, tapi kokoh. Ia bukan api yang membakar, tapi pelita yang membimbing. Di pundaknya umat berharap. Di hatinya, Islam dan Melayu bersatu. Dan dalam setiap geraknya, ada doa agar negeri ini tetap bersinar—dengan ilmu, adab, dan iman.

“Ada orang yang hadir tidak untuk menonjolkan diri, tapi untuk menerangi jalan orang lain. Gamal adalah salah satunya.”

Tentu, berikut versi Catatan Redaksi yang telah disesuaikan dengan menyebut nama lengkap Dr. (Ir.) H. Gamal Abdul Nasir, MM sebagai tokoh sentralnya:


Berikut adalah riwayat pendidikan singkat Dr. (Ir.) H. Gamal Abdul Nasir, MM:

  • SD: SDN 08 Dumai

  • SMP: SMP Negeri 1 Dumai

  • SMA: SMA Pertamina Dumai

  • S1: Teknik Sipil, Universitas Islam Riau (UIR)

  • S2: Magister Manajemen, Universitas Riau

  • S3: Ilmu Manajemen, Universitas Negeri Padang

Riwayat jabatan birokrasi beliau antara lain:

  • Kadis Pertanian Kota Dumai

  • Kepala BPI Rokan Hilir

  • Kadis Parsenibudpora Rokan Hilir

  • Staf Ahli Bupati Rokan Hilir

  • Kepala Kesbangpolinmas Rokan Hilir

  • Kabid Pengembangan Industri Provinsi Riau

  • Kepala UPT Pelabuhan Perikanan Provinsi Riau



Gamal Abdul Nasir: Menjaga Marwah Melayu di LAMR


Dr. (Ir.) H. Gamal Abdul Nasir, MM bukan hanya dikenal sebagai cendekiawan dan aktivis dakwah, tapi juga sosok penting dalam Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR). Ia telah menjadi salah satu penjaga marwah budaya dan agama di Riau melalui berbagai peran strategis.

Gamal pernah menjabat Ketua Bidang Agama Islam LAMR Riau, tegas menyuarakan penerapan sanksi adat bagi pihak yang melecehkan agama dan ulama. Ia juga aktif sebagai Sekretaris Kajian Tunjuk Ajar Melayu, menginisiasi kajian rutin bertema “Melayu dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadis” sebagai bentuk penguatan nilai budaya berbasis wahyu.

Saat Musyawarah Besar LAMR VIII di Dumai, Gamal turut mendukung perubahan struktur organisasi dan penguatan kelembagaan adat. Ia juga terlibat dalam audiensi dengan pemerintah daerah untuk memperjuangkan hak ulayat dan pengakuan tanah adat.

Melalui peran-peran ini, Gamal menunjukkan bahwa adat Melayu dan nilai Islam bukan untuk dikenang semata, tapi harus dijaga dan diperjuangkan—agar tetap hidup, relevan, dan bermartabat.


Jika ingin versi cetak (PDF) atau narasi yang lebih panjang, saya bisa bantu juga.

----------------------------

Catatan Redaksi:
Tokoh Melayu adalah warisan kita. Mereka bukan sekadar nama dalam sejarah, tetapi cermin jati diri—pemersatu nilai adat, agama, dan semangat membangun bangsa.

Maka mari kita jaga, kita hargai, dan kita muliakan. Bukan hanya dengan menyebut nama mereka dalam forum terhormat, tetapi dengan melanjutkan karya dan marwah yang telah mereka torehkan.

Dalam sosok Dr. (Ir.) H. Gamal Abdul Nasir, MM, kita menyaksikan kekuatan Melayu yang tak lekang oleh zaman—marwah yang hidup, bukan sekadar kenangan. Beliau bukan hanya simbol kebijaksanaan dan keteguhan, tetapi juga inspirasi masa kini, bahwa Melayu bisa maju tanpa kehilangan akar, bisa modern tanpa meninggalkan adab.
Seorang tokoh yang membimbing dengan cahaya ilmu dan keteladanan, bukan membakar dengan amarah. Di dadanya Islam bersinar, dan di langkahnya Melayu bermartabat.

Ditulis oleh Iwang, Tim Kreatif Bayang Bayang Anak Negeri

0 Comments

🏠 Home