Saya adalah Asmoro, biasa dipanggil Moro. Lahir di Kota Dumai pada 25 Oktober 1990, kota ini bukan hanya tempat saya dibesarkan, tetapi juga tanah yang menumbuhkan impian dan menyemai kecintaan saya terhadap seni. Di sinilah saya tumbuh dikelilingi teman, sahabat, dan keluarga yang selalu memberi dukungan—menjadi energi bagi langkah-langkah saya dalam dunia seni.
Di sini kami berpijak.
Di tanah yang dipeluk asin laut dan ditiup angin sejarah.
Bukan di pinggiran peta, tapi di halaman depan peradaban.
Oleh Zakri Hidayat
Seru menderu, calon-calon ketua DKD ( Dewan Kesenian Kota Dumai) sudah banyak bermunculan, nampaknya posisi ketua DKD Mulai di perebutkan dan ternyata sangat banyak diminati namun belum ada wajah-wajah muda yang tampak, tentu semua calon yang ada saat ini memiliki kemampuan dengan pengalamannya dalam dunia seni di kota Dumai yang tak bisa diragukan karena semuanya dari kalangan para Senior di DKD pada masanya.
Dalam helat menyambut musenda DKD waktu dekatK. ita berharap dikepemimpinan kedepan nya mampu menyambung saluran2 komunikasi yang tesendat atau terputus kepada masyarakat seni kota dumai dan bisa melakukan pembinaan2 yang kongkrit kepada pelaku seni , kita berdiri di kota yang kaya potensi, tentu nya bisa menjadi pendongkrak kreatifitas pelaku seni melalui corong DKD.
Oleh Yong Milah - Ketua Komite Teater DKD Dumai
Seni merupakan bentuk ekspresi manusia yang bertujuan untuk menghibur, menginspirasi, dan membahagiakan. Seni yang hebat tidak hanya menampilkan keindahan, tetapi juga mampu membangkitkan perasaan dan memunculkan sentimen yang kuat. Prinsip seni sejati bukanlah sekadar menggambarkan, tetapi membangkitkan — menggugah jiwa dan menyentuh hati.
Oleh : Darwis Mohd Saleh
Arti kata DARWIS secara harfiah adalah : orang Islam yang sengaja hidup miskin demi kesempurnaan jiwa (KBBI).
"Kemiskinan itu tidak datang dari langit, jemah". Kalimat ini terdapat dalam sebuah karya cerpen beliau yang berlaga dengan seluruh penulis sastra Indonesia dan tampil sebagai jawara dengan tajuk karya PENGERIH.
