Asmoro: Melangkah dengan Nada, Hidup dalam Irama

 Saya adalah Asmoro, biasa dipanggil Moro. Lahir di Kota Dumai pada 25 Oktober 1990, kota ini bukan hanya tempat saya dibesarkan, tetapi juga tanah yang menumbuhkan impian dan menyemai kecintaan saya terhadap seni. Di sinilah saya tumbuh dikelilingi teman, sahabat, dan keluarga yang selalu memberi dukungan—menjadi energi bagi langkah-langkah saya dalam dunia seni.

Perjalanan pendidikan saya dimulai di SDN 016 Jalan Hantuang, lalu berlanjut ke MTs Al-Falah, dan kemudian ke MAN Dumai. Masa-masa sekolah bukan sekadar tentang pelajaran di kelas, tapi juga tentang bagaimana saya menemukan dunia musik yang perlahan menjadi rumah kedua bagi jiwa saya.

Pada usia 17 tahun, saya mulai mengenal musik lebih dekat. Saat itu, saya aktif di sanggar seni sekolah dan dipercaya untuk mewakili sekolah dalam festival lagu Melayu tingkat SMP. Meski saya bukan berasal dari keluarga seniman, semangat berkesenian justru saya temukan lewat pertemanan dan proses belajar dari orang-orang hebat yang lebih dulu menyelami dunia ini.


🎶 Dari Nasyid ke Panggung: Melodi yang Membentuk Jiwa

Saat menginjak bangku SMA, saya bergabung dengan grup nasyid SIGMA Entertainment—sebuah titik penting dalam perjalanan musikal saya. Dari sinilah saya mulai mengenal manis getirnya dunia panggung: dari latihan berjam-jam, tampil di berbagai acara, hingga berkenalan dengan musisi-musisi berbakat Dumai. Semua menjadi bekal berharga yang tak tergantikan.

Kini, saya terus melanjutkan jejak nasyid bersama tim Affan Nasheed. Bersama rekan-rekan sejiwa, saya tetap melantunkan lagu-lagu religi yang tak hanya menghibur, tapi juga membawa pesan dan nilai spiritual bagi pendengarnya.

Seni bukan sekadar hobi bagi saya—ia adalah bagian dari hidup yang melekat erat, tumbuh sejak usia belia dan terus saya tekuni hingga kini. Dari tahun 2003 hingga sekarang, saya masih berdiri dan bernyanyi, karena di setiap lirik dan melodi, saya menemukan makna kehidupan.


🌟 Membangun Dumai Lewat Musik dan Kolaborasi

Saya percaya bahwa untuk memajukan seni di Dumai, kita perlu lebih banyak ruang berekspresi. Agenda seni, khususnya musik religi, bisa menjadi jembatan antara nilai budaya dan spiritual masyarakat. Dan Dewan Kesenian Daerah (DKD) bisa menjadi rumah besar yang menghidupkan visi ini—dengan program, event, dan sinergi bersama para seniman lokal.

Mari kita yang tergabung dalam DKD, maupun yang akan dilantik nantinya, menjadikan seni sebagai gerakan bersama. Kita bisa menciptakan program-program yang membumikan musik di tengah masyarakat, dan memperluas jangkauan karya seniman Dumai agar lebih dikenal, lebih dihargai, dan lebih bermakna.



🔗 Jejak Digital dan Karya

Kini saya aktif bersama Affan Nasheed, di bawah manajemen Eduar Daud, seorang musisi dan mentor yang turut mendorong kemajuan musik religi di Dumai. Beberapa karya kami bisa dinikmati melalui kanal YouTube:
🔗 Affan Nasheed – YouTube Channel

Ikuti juga perjalanan kami di media sosial:
📘 Facebook: @Affan Nasheed
📸 Instagram: @AffanNasheed & @AsmoroAldiansyah


“Musik bukan hanya tentang suara yang terdengar indah, tapi tentang suara hati yang ingin didengar.”

Saya, Asmoro—akan terus melangkah bersama nada, karena di situlah saya menemukan jati diri. Untuk Dumai, untuk seni, untuk cinta yang tak pernah selesai dituliskan dalam lagu.



0 Comments

🏠 Home