Showing posts with the label BUKU APKShow all

Bab 5: Jika Ada Karunia untukku di Akhirat… Berikanlah untuk Ayah dan Ibuku

Apa Pun Karunia-Mu untukku di Akhirat, Persembahkan untuk Ayah dan Ibuku

Bab 5: Jika Ada Karunia untukku di Akhirat… Berikanlah untuk Ayah dan Ibuku

Kala malam berselimut pilu,
Langit diam tak bersuara satu.
Kupanggil nama dalam sujud syahdu,
Ayah dan ibu di dasar kalbu.
Apa pun karunia dari Tuhanku,
Tak ingin aku menyimpannya dulu,
Kuserahkan semua untuk mereka yang aku rindu.

Bab 3: Ayah dan Ibu dalam Doa dan Ingatan

Apa Pun Karunia-Mu untukku di Akhirat, Persembahkan untuk Ayah dan Ibuku

Bab 3: Ayah dan Ibu dalam Doa dan Ingatan


     Hening malam kuisi syahdu,

Wajah ayah terbayang selalu.
Ibu tersenyum di pelupuk mataku,
Kenangan mereka tak pernah layu.
Tak mampu balas segala restu,
Maka kupanjatkan doa penuh rindu,
Untuk mereka, penunjuk jalanku.

Ada pengorbanan yang tidak tercatat di buku sejarah.
Ada cinta yang tidak terdengar oleh dunia, tapi mengguncang seluruh hidup kita.
Ayah dan ibu mencintai dalam sunyi, memberi dalam diam,
dan mengorbankan segalanya tanpa pamrih.
Kita mungkin tak pernah tahu, berapa kali mereka menahan lapar agar kita bisa makan.
Atau berapa malam mereka berjaga saat kita tidur tenang.

Bab 2: Karunia yang Terindah

BUKU : Apa Pun Karunia-Mu untukku di Akhirat, Persembahkan untuk Ayah dan Ibuku,
   Bab 2: Karunia yang Terindah

Embun pagi menyapa qalbu,
Mentari muncul perlahan lesu.
Langkah kecil kuatur satu-satu,
Mengingat jasa yang tak pernah layu.
Ibu dan ayah dalam doaku,
Wajah mereka hadir di benakku,
Karunia hidup terindah dari Tuhanku.

Buku: "Apa Pun Karunia-Mu untukku di Akhirat, Persembahkan untuk Ayah dan Ibuku" ( Kata Pengantar )

Kata Pengantar

"Tuhan, apa pun karunia-Mu untukku di akhirat, persembahkan kepada sahabat-sahabat-Mu.
Bagiku, cukuplah Engkau."

(Sebait rasa, dari lagu "Doa" — Rafly)

Kepada Tuhan yang Maha Mengasihi,

dan kepada dua wajah yang tak pernah hilang dari rindu: Ayah dan Ibu.

Buku ini tidak lahir dari kefasihan. Bukan pula dari kehebatan memahami hidup.
Ia tumbuh perlahan dari ruang paling senyap: kerinduan.

Load More That is All
🏠 Home