Merawat Warisan Melayu, Menguatkan Sinergi Polri dan Masyarakat
DUMAI – Dalam semangat mempererat hubungan antara institusi kepolisian dan masyarakat serta memperkuat identitas budaya tempatan, Kepolisian Resor (Polres) Dumai menggelar rangkaian kegiatan bertajuk “Sembang Budaya” dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, dengan mengusung tema nasional: “Polri untuk Masyarakat”.
Acara berlangsung selama tiga hari berturut-turut di Gedung AWL Polres Dumai, menampilkan tiga jenis lomba utama bernuansa budaya Melayu: Lomba Berbalas Pantun, Lomba Syair, dan Lomba Puisi. Kegiatan ini melibatkan pelajar, pemuda, seniman, serta masyarakat umum dari berbagai kalangan.
Menghidupkan Tradisi, Menyatukan Generasi
Rabu, 18 Juni 2025 — Pembukaan diawali dengan Lomba Berbalas Pantun, menampilkan kecerdasan berbahasa, kelincahan berpikir, serta humor khas Melayu. Setiap kelompok diberi waktu maksimal 8 menit untuk menyampaikan pantun dalam bentuk dialog interaktif, dengan tambahan properti dan efek suara sederhana.
Kamis, 19 Juni 2025 — Dilanjutkan dengan Lomba Syair yang penuh suasana khidmat. Para peserta membawakan syair bertema “Polri untuk Masyarakat” menggunakan irama tradisional Melayu seperti Selendang Delima, Rawi, atau Burung, diiringi musik latar, baik live maupun rekaman.
Jumat, 20 Juni 2025 — Ditutup dengan Lomba Puisi yang membuka ruang ekspresi bagi para penyair muda. Karya yang dibacakan bebas, baik puisi baru maupun klasik, selama tetap menjunjung nilai moral dan adab ke-Melayuan.
Ketua Umum DKD: Seni adalah Jantung Kemanusiaan
Ketua Umum Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kota Dumai, Agoes S. Alam, menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif Polres Dumai dalam memberikan ruang bagi ekspresi seni dan budaya dalam momentum Hari Bhayangkara.
“Seni adalah jantung kemanusiaan. Ketika polisi membuka panggung bagi pantun, syair, dan puisi, sesungguhnya mereka sedang memperkuat nadi peradaban. Ini bukan sekadar lomba, tetapi wujud kemitraan strategis antara hukum dan kebudayaan,” ungkapnya.
Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga warisan Melayu agar tetap hidup dan relevan di tengah masyarakat modern. DKD, lanjutnya, siap mendukung penuh setiap langkah Polri dalam memajukan budaya lokal secara kreatif dan bermarwah.
Polres sebagai Mitra Budaya
Kapolres Dumai, AKBP Hardi Dinata, S.I.K., M.M, melalui panitia kegiatan, menegaskan bahwa “Sembang Budaya” bukan sekadar perayaan, melainkan wujud komitmen Polri dalam merangkul dan melestarikan nilai-nilai luhur budaya Melayu.
“Kebudayaan adalah benteng pertama dalam menjaga keharmonisan masyarakat. Lewat pantun, syair, dan puisi, kita tidak hanya berhibur, tetapi juga mengedukasi dan menyatukan,” ujar perwakilan panitia Sembang Budaya.
Kegiatan ini turut mendapat dukungan dari Dewan Kesenian Daerah (DKD) Dumai, Gagak Hitam, dan Komunitas Umah Harahap, yang selama ini aktif memajukan seni dan tradisi di Kota Dumai.
Informasi dan Pendaftaran
Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi, panitia menyediakan pendaftaran online dan layanan kontak langsung melalui:
-
Ridho (DKD): 0812-7572-3225
-
Febri Samapta: 0812-7512-9551
-
Ujang Ebhat (Gagak Hitam): 0852-6511-6847
Melindungi Jiwa, Menjaga Maruah
Dengan mengusung semboyan “Melindungi Jiwa, Menjaga Maruah”, Polres Dumai menegaskan peran ganda sebagai penjaga keamanan sekaligus pelindung nilai-nilai budaya. Langkah ini membuktikan bahwa keamanan dan kebudayaan adalah dua sisi mata uang yang saling menguatkan dalam membangun masyarakat yang beradab dan bermarwah.
Iwang
MajalahDumai.pro
0 Comments