Dumai, 2 Juni 2025 – Panglimo Satgas Komite Melayu Bersatu Dumai (KMBD), Wan Abdurahman, menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan hak-hak generasi Melayu Dumai dalam berbagai sektor, baik sosial, ekonomi, maupun budaya. Dalam pernyataan resminya, Wan Abdurahman menyampaikan bahwa perjuangan KMBD tidak boleh setengah-setengah, dan generasi Melayu harus bangkit sebagai subjek pembangunan di tanahnya sendiri.
“Sudah cukup lama kita hanya jadi penonton. Hari ini kita tegaskan: masyarakat Melayu Dumai harus jadi tuan di negeri sendiri. Budaya kita harus dihormati, hak-hak kita harus ditegakkan, dan suara kita harus diperhitungkan,” tegas Wan Abdurahman.
Ia menyoroti bahwa masih banyak kebijakan yang belum dijalankan secara konsisten, khususnya yang menyangkut keberpihakan terhadap masyarakat lokal. Salah satunya adalah lemahnya implementasi Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2004 dan Peraturan Wali Kota Nomor 37 Tahun 2017, yang mengatur komposisi 70% tenaga kerja lokal dan 30% dari luar daerah.
“Kami bukan anti kemajuan, bukan anti investasi. Tapi jangan abaikan hak anak jati. Kalau aturannya sudah jelas, maka pemerintah harus tegas. Jangan biarkan perusahaan-perusahaan besar mengangkangi regulasi dan menginjak harga diri masyarakat lokal,” lanjutnya.
Lebih dari soal ekonomi, Wan Abdurahman juga menekankan pentingnya penguatan seni dan budaya Melayu sebagai identitas yang tidak bisa ditawar. Ia menyampaikan harapan besar terhadap Musenda V Dewan Kesenian Daerah (DKD) agar tidak sekadar menjadi forum formal, tapi benar-benar melahirkan arah kebijakan kebudayaan yang konkret.
“Kita tidak bisa bicara pembangunan kalau budaya kita hanya dipajang saat acara seremonial. Nilai-nilai Melayu harus hidup dalam pendidikan, dalam ruang seni, dan dalam kebijakan daerah. Budaya itu bukan aksesoris—itu harga diri kita.”
Wan Abdurahman juga menyerukan agar anak-anak muda Melayu berani mengambil peran, bersuara, dan terlibat aktif dalam memperjuangkan kepentingan bangsanya. Ia menilai, masa depan Melayu Dumai hanya bisa terjaga jika generasi mudanya punya kesadaran identitas dan keberanian bersikap.
“Jangan diam. Jangan tunduk. Ini negeri kita. Kita harus jaga bersama-sama. KMBD siap berada di barisan depan untuk memperjuangkan marwah Melayu—secara adat, secara hukum, dan secara moral.”
Dengan pernyataan ini, Panglimo Satgas KMBD Wan Abdurahman menutup dengan ajakan persatuan dan ketegasan bahwa perjuangan tidak boleh berhenti di wacana. Hak-hak generasi Melayu Dumai harus ditegakkan—demi keadilan, martabat, dan masa depan yang berdaulat.
"Panglimo Wan Abdulrahman mengajak seluruh Putra dan Putri kelahiran Dumai yang menjunjung tinggi jati diri Melayu — tanpa memandang latar belakang suku — untuk bersatu dan bergabung dalam wadah Kebangkitan Masyarakat Beradat Dumai.
0 Comments