Melestarikan Marwah Melayu Dumai: Membangun Harapan Lewat Kepemimpinan

 DUMAI, RIAU – Dalam dinamika kebatinan masyarakat Melayu Dumai yang kian bergerak seiring arus zaman, seruan untuk memelihara marwah dan jatidiri budaya kembali menggema. Edison, S.H., Ketua Komisi I DPRD Kota Dumai, menyuarakan pentingnya menghadirkan sosok kepemimpinan yang tangguh, namun tetap berpijak pada nilai-nilai luhur budaya Melayu.



“Marwah Melayu adalah cerminan martabat dan harga diri kita sebagai anak negeri. Dalam membangun Dumai, kita perlu pemimpin yang tidak hanya cakap dalam memimpin, tetapi juga arif dalam menjaga nilai dan adab,” ungkap Edison dalam keterangannya, Jumat (01/6).

Ia menyampaikan harapan besar agar upaya menjaga marwah ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah atau tokoh masyarakat semata, tetapi juga dapat diemban bersama oleh berbagai unsur, termasuk Komite Melayu Bersatu Dumai (KMBD).


KMBD Diharapkan Menjadi Penuntun dan Penjaga Nilai

Sebagai organisasi yang lahir dari semangat kebersamaan masyarakat Melayu, KMBD dinilai memiliki posisi penting sebagai penjaga nilai dan pengingat arah di tengah perubahan sosial. Edison menaruh harapan agar KMBD dapat terus aktif memberikan kontribusi pemikiran, terutama dalam mengarahkan wacana kepemimpinan ke depan.

“Saya yakin KMBD mampu menjadi penyeimbang dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di Dumai. Harapannya, KMBD dapat terus hadir dengan suara yang meneduhkan dan bijaksana, demi memastikan nilai-nilai Melayu tetap menjadi nafas dalam setiap langkah pembangunan,” katanya.

Menakhodai dengan Kekuatan dan Kearifan Budaya

Menurut Edison, dalam membangun kota yang berkembang dan berdaya saing, dibutuhkan figur-figur pemimpin yang tidak hanya berkemampuan secara teknis, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam terhadap karakter dan budaya masyarakatnya.

“Kekuatan seorang pemimpin bukan hanya diukur dari kebijakannya, tetapi dari caranya membawa diri, menjaga tutur, serta menghormati adat dan rakyatnya. Kita ingin melihat pemimpin yang tumbuh dari rahim budaya sendiri,” ujarnya.

Menjaga Masa Depan Lewat Keseimbangan Adat dan Kemajuan

Edison juga mengingatkan bahwa Dumai sebagai kota strategis tentu akan terus berkembang, namun ia berharap kemajuan tersebut tetap berjalan beriringan dengan pelestarian nilai-nilai budaya. Dalam konteks ini, peran tokoh adat, lembaga budaya, dan kaum muda menjadi sangat penting.

“Kemajuan harus kita sambut, tapi jangan sampai marwah terpinggirkan. KMBD dan seluruh elemen masyarakat perlu bergandengan tangan agar Dumai tetap tumbuh sebagai kota modern yang berakar pada nilai-nilai budaya dan kearifan lokal,” tambahnya.

Marwah Terjaga, Berkat Kesadaran Bersama

Sebagai penutup, Edison mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan marwah Melayu sebagai cahaya penuntun dalam memilih arah dan pemimpin di masa mendatang. Ia meyakini bahwa dengan kekuatan bersama, terutama peran strategis KMBD, Dumai dapat terus menjaga kehormatannya sebagai tanah Melayu yang damai, adil, dan beradab.

“Kita semua punya tanggung jawab moral untuk menjaga wajah negeri ini. Dengan kebersamaan dan kepemimpinan yang kuat serta bermarwah, insyaAllah Dumai akan tetap menjadi kebanggaan kita bersama,” tutupnya.


Pernyataan ini mencerminkan harapan besar terhadap hadirnya kepemimpinan yang tidak hanya membawa perubahan, tetapi juga menjaga keseimbangan antara kemajuan dan kearifan lokal. KMBD diharapkan dapat terus menjadi pelita di tengah arus zaman, menuntun Dumai tetap teguh dalam marwahnya.



0 Comments

🏠 Home